Assalamualikum Wr wb.

Yaa Robb Yang Maha Agung dan Berdiri sendiri.
Engkau tidak butuh kami sedangkan kami membutuhkanMU Ya Robb.
Kasihanilah kami, keluarga kami, serta saudara-saudara kami yang kehilangan penghasilannya.
Angkatlah wabah virus yang menimpa negeri tercinta kami, dengan segala kekuasaanMU Yaa Robb...

Aamiin Allohumma Aamiin 😔🙏


Doa Rasulullah Ketika Sedang Menghadapi Kesulitan.


Manusia pasti memiliki kelemahan dan kekurangan. Tanpa pertolongan-Nya, manusia tidak akan pernah mungkin dapat berdiri dan melangkah dengan pasti. Salah satu pintu mendapat pertolongan-Nya adalah melalui doa. Doa mencitrakan ketundukan dan kepasrahan kepada Yang Maha Mengabulkan Doa. Justru ketundukan itu bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang bersinar terang.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Doa itu adalah senjata orang beriman, sendi agama, dan cahaya langit serta bumi." (HR. Al-Hakim)

"Tidak ada gunanya menghindar dari qadar, sedangkan doa mendatangkan manfaat terhadap apa yang sudah turun dan terhadap apa yang belum turun. Sesungguhnya, musibah itu benar-benar turun. Lalu, doa menghadangnya hingga keduanya saling menyerang sampai hari kiamat." (HR. Al-Hakim)

Disebutkan di dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa saat ditimpa kesusahan, Laa ilaahailallahul adziimul haliim, laa ilaahailallahu rabbul arsyil adziim, laa ilaahailallahu rabbus samaa waati wa rabbul ardhi rabbul arsyil kariim.

"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan Arsy yang agung. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan langit, Tuhan bumi, Tuhan Arsy yang mulia."

Dari Anas, bahwa jika ada sesuatu yang membuat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersedih, beliau membaca, Ya hayyu ya qayyum birahmatika astaghiits. "Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Sunni)

Dari Abu Bakrah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, doa orang yang kesusahan adalah, Allahumma rahmataka arjuu, falaa takilnii ilaa nafsii tharfata aynin, wa ashlih lii syanii kulluh, laa ilaahailla anta. "Ya Allah, rahmat-Mu yang kuharapkan. Jangan biarkan aku sekejap mata pun, dan perbaikilah urusanku semuanya, tiada Tuhan selain Engkau." (HR. Abu Daud, Ibnu Hibban, dan Ibnu Sunni)

Dari Asma binti Umais dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ketahuilah, akan kuajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dapat engkau baca saat kesusahan, yaitu, "Allah, Allah laa usyriku bihi syai' an" "Allah, Allah, Rabbi, aku tdak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya." (HR. Abu Daud)

Dari Saad bin Abi Waqqash dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Doa Dzun-Nun (Nabi Yunus) yang dibaca saat dia berada di dalam perut ikan paus adalah, Laa ilaahailalla anta subhanaka inni kuntu minazh zhaalimiin. (Tiada Tuhan selain Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang yang zalim) (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Dari Abdullah bin Masud, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Tidak ada kekhawatiran dan kesedihan yang menimpa seorang hamba hingga dia mengucapkan, Allahumma inni abdukabnu abdikabnu amatik, naa shiyatii biyadik, maa dhin fiyya hurmuk, adlun fiyya qadhauk, as aluka bikullismin huwa lak, sammayta bihi nafsak, aw anzaltahu fii kitabik, aw allamtahu ahadan min khalqika awis tatsarta bihi fii alimil ghaibi indak, ant taj alal quraana rabbia qalbii, wa nuura basharii, wa jilaa a huznii wa dzahaaba hammiy. Melainkan Allah menghilangkan kekhawatiran dan kesedihannya serta mengubahnya menjadi kegembiraan."

Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu yang laki-laki, anak hamba-Mu yang perempuan. Ubun-ubunku ada di tangan-Mu. Pengadilan-Mu terhadap diriku telah berlaku. Qadha-Mu terhadap diriku adil. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap asma yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau seperti yang Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu, atau seperti yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau seperti yang Engkau khususkan di sisi-Mu dalam ilmu ghaib, agar Engkau jadikan Alquran sebagai musim semi hatiku, cahaya pandanganku, terangnya kesedihanku dan hilangnya kekhawatiranku. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).