INTISARI KHIDMAT ILMIAH
MANAKIB BULAN SYA’BAN 1441 H (5 APRIL 2020)
Penceramah : KH. Drs. Endis Sandisi(Wakil Talkin Pangeresa Abah Anom & Imam Besar Masjid Nurul Asror)
Tema : Malam Nishfu Sya’ban
Penulis: Ust. Acep A. Rijalulloh, M.Ag. (Divisi Penelitian dan Pengembangan LDTQN Suryalaya Pusat)
Alhamdulillah pada saat ini kita dipertemukan kembali oleh Allah Swt dengan bulan Sya’ban. Kita tahu, di bulan ini adalah istilah nishfu Sya’ban (malam pertengahan bulan Sya’ban).
Di malam tersebut seluruh buku catatan amal kita dilaporkan kepada Allah Swt. Kita tahu juga, bahwa sejak usia baligh bagi setiap manusia ditetapkan buku catatan amal hidupnya. Kelak, buku ini akan diserahkan kepada masing-masing pemiliknya.
Beruntunglah orang yang menerima buku tersebut dari sebelah kanan, dan merugilah bagi yang menerimanya dari sebelah kiri.
“Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan dieriksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali keapda keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Dan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang, maka dia akan masuk ke dalam api neraka menyala-nyala (neraka).” (QS. 84, Al-Insyiqóq: 7 – 12).
Agar buku catatan amal kita diterima dengan tangan kanan, maka marilah kita tingkatkan amaliah kita, khususnya di bulan Sya’ban ini, terutama di malam Nisfu Sya’ban. Rasul bersabda dalam kitab Tafsir Al-Kasysyáf karya Abul Qosim Mahmud bin Umar az-Zamaksyari:
من صلى فى هذه اللّيلة مائة ركعة أرسل الله إليه مائة ملك
“Barangsiapa mampu melaksanakan shalat nisfu Sya’ban 100 rakaat, maka Allah akan mengutus baginya 100 malaikat”.
Dari 100 malaikat tersebut dibagi menjadi empat kelompok tugasnya, yaitu:
1. 30 malaikat akan memberikan kabar gembira dengan surga;
2. 30 malaikat akan menyelamatkannya dari panasnya api neraka;
3. 30 malaikat akan menolak dari malapetaka dunia. Virus corona merupakan bagian dari malapetaka dunia. Maka tentu saja 30 malaikat ini diperintah juga oleh Allah untuk menjauhkan kita darinya;
4. 10 malaikat akan menyelamatkan diri kita dari tipu daya Setan. Setan yang secara nyata adalah musuh kita, tapi seringkali kita menjadikannya sebagai teman. Maka malaikat ini akan menjadi pengawal dari tipu daya tersebut.
Dijelaskan juga dalam kita Al-Ghunyah karya Syekh Abdul Qodir al-Jailani qoddasallóhu sirrohu. Adapun yang telah biasa diwiridkan pada malam Nisfu Sya’ban adalah shalat sunat 100 rakaat dengan 1000 kulhu. Tiap-tiap rakaat dibaca 10 kali. Shalat ini disebut shalátul khoír.
وَرُوِيَ عَنِ الْحَسَنِ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى أَنَّهُ قَالَ: حَدَّثَنِى ثَلَاثُوْنَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ: أَنَّهُ مَنْ صَلَّى هذِهِ الصَّلاَةَ فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ نَظَرَ اللهُ إِلَيْهِ سَبْعِيْنَ نَظْرَةً, وَقَضَى لَهُ بِكُلِّ نَظْرَةٍ سَبْعِيْنَ حَاجَةً, أَدْنَاهَا الْمَغْفِرَةُ.
“Diriwayat dari Sayyid Hasan, katanya: ‘Telah menceritakan kepadaku 30 orang sahabat Rasul Saw. bahwa barangsiapa melaksanakan shalat ini di malam nisfu Sya’ban, niscaya Allah akan memandangnya dengan 70 kali pandangan, dimana pada setiap satu kali pandangan akan dikabulkan 70 hajat. Serendah-rendahnya dari hajat tersebut adalah pengampunan.’”
Dalam pandangan saya (KH. Drs. Endis Sandisi), al-maghfirah atau pengampunan yang disebut paling rendah itulah paling tinggi. Sebab kalau kita kembali menghadap kepada Allah tidak dalam pengampunan-Nya, rugi dan celakalah kita.
Dengan adanya penjelasan dari kita al-Kasysyáf dan al-Ghunyah tersebut, jangan ragu lagi, mari kita laksanakan shalat sunat nisfu Sya’ban 100 rakat itu. Mudah-mudahan dari awal sampai akhir manakib pada bulan Sya’ban tahun ini mendapatkan barokah dari Allah Swt., sehingga segala hajat kita dikabul Allah dan dijauhkan dari segala malapetaka dunia akhirat. Terutama dari wabah virus Corona, semoga dicabut oleh Allah Swt diganti dengan keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
.
Al-Fatihah. Aamiin
Sumber : menembuslangit_suryalaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar